Minggu, 27 Maret 2016

konsep dasar manajemen. definis manajemen,perbedaan manajemen konvensional dengan manajemen islam



KONSEP MANAJEMEN

A.    Definisi Manajemen Konvensional
Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel mengartikan manajemen sebagai usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.

Menurutnya G.R. Terry manajemen adalah suatu proses khusus yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya.

Drs. H. Malayu S.P.Hasibuan, menurutnya Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Follet dalam Stoner dan Wankel (1986), menyebutkan bahwa manajemen adalah seni untuk melakukan sesuatu melalui orang lain. [1]
Dari beberapa definisi diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa :[2]
a.       Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
b.      Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif,dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya.
c.       Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab.
d.      Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni.

1.      Unsur –Unsur Manajemen
Unsur-unsur manajemen itu terdiri dari man, money, methods, materials, machines, and market disingkat dengan 6M.
a.       Man yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional/pelaksana.
b.      Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
c.       Methods yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan.
d.      Materials yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
e.       Machines yaitu mesin-mesin/alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mencapai tujuan.
f.       Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.


2.      Fungsi Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (1999) menyebutkan bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan. Fungsi manajemen meliputi :
a.       Perencanaan (Planning)
Proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan dapat berjalan.
b.      Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
c.       Pengarahan (Actuating/Directing)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
d.      Pengawasan (Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam pengertian manajemen terdapat unsur tujuan, kegiatan,dan manusia. Ketiga hal ini sering disebut unsur-unsur manajemen.Ketiga unsur tersebut merupakan unsur pokok organisasi.Unsur-unsur tadi diupayakan agar sinkron dan harmonis sehingga tujuan organisasi tercapai secara optimal, kegiatan organisasinya efektif, dan penggunaan manusianya efisien.

3.      Pentingnya Manajemen
Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas, sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha untuk memenuhi kebutuhan dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerjaan mendorong manusia membagi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab. Dengan adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab ini maka terbentuklah kerja sama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi ini maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik serta tujuan yang akan diinginkan tercapai.
Pada dasarnya menejemen itu penting karena :
a.       Pekerjaan yang berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri akan lebih mudah penyelesaiannya jika terdapat pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab
b.      Perusahaan akan dapat berhasil baik, jika manajemen diterapkan dengan baik
c.       Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki
d.      Manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur.
e.       Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.

B.     Manajemen Dalam Pandangan Islam
manajemen dalam aliran islam memiliki dua pengertian, yakni :
1.      Sebagai Ilmu.
2.      Sebagai suatu aktivitas.
Manajemen dipandang sebagai salah satu ilmu umum yang tidak berkaitan dengan nilai, dan peradaban sehingga hukum mempelajarinya adalah Fardu kifayah. Sedangkan sebagai aktivitas ia terikat pada aturan syara’, nilai atau Hadlarah islam.

1.      Pengertian Manajemen Syari’ah
Manajemen Syari’ah adalah suatu pengelolaan untuk memperoleh hasil optimal yang bemuara pada pencarian keridhaan Allah. Langkah yang diambil dalam menjalankan manajemen tersebut harus berdasarkan aturan-aturan Allah. Aturan-aturan yang tertuang di  dalam Al-Quran, hadis dan beberapa contoh yang dilakukan oleh para sahabat.


a.       Istilah Idarah atau Management dalam Al-Qur’an
Istilah Management atau Idarah adalah suatu keadaan timbal balik, berusaha supaya menaati peraturan yang telah ada. Idaarah dalam pengertian umum adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan manusia yang berhubungan dengan perencanan dan pengendalian segala sesuatu secara tepat guna.
Asal penemuan ilmu management itu bermula dari timbulnya berbagai macam persoalan yang berhubungan dengan business sehingga berkembang menjadi sebuah ilmu untuk mencapai berbagai macam tujuan.
Al-Qur’an telah memberikan stimulasi mengenai hal ini di dalam firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 282 yang berarti :
“…. Dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya, yang demikian itu lebih baik disisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguan (tulislah mu’amalah itu) kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menulisnya”.
Jika diperhatikan dengan seksama ayat tersebut menyebutkan catat-mencatat yang harus terjadi di antara transaksi karena menyangkut usaha bersama serta dihubungkan dengan idaarah atau management.
Kepemimpinan yang dikonsepsikan Al-Qur’an ini merupakan suatu hal yang sangat mendasar, untuk mengelola hubungan sesama manusia maupun alam lingkungannya. Type Leadership yang  dikemukan Al-Qur’an bukan semata-mata hanya mengenai urusan ukhrawi, akan tetapi berkaitan pula dengan urusan duniawi, seperti tijarah, atau perdagangan perindustrian, perniagaan, pemerintah, pammong, organisasi sampai terhadap kelompok bahkan lenih jauh lagi yaitu terhadap diri sendiri atau memanage diri.

2.      Asas-asas Management menurut Al-Qur’an
Dalam hal asas-asas ini Al-Qur’an memberikan dasar sebagai berikut
a.       Beriman
Diterangkan dalam surat Ali Imraan ayat 28 yang berarti : “Janganlah orang-orang mengambil (memilih) orang-orang kafir menjadi wali (Pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, lepaslah ia dari pertolongan Allah”.
b.      Bertaqwa
Diterangkan dalam surat An-Naba’ ayat 31 yang berarti : “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, mendapat kemenangan.”
c.       Musyawarah
Diterangkan dalam surat As-Syu’ara 38 yang berarti :  “….. Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka.”

3.      Sifat-sifat yang harus dimiliki seseorang dalam manajemen adalah :
a.       Berpengetahuan luas, kreatif, inisiatif, peka, lapang dada, dan selalu tanggap dalam hal apapun. Hal ini diterangkan dalam surat Al Mujadilah ayat 11.
b.      Bertindak adil, jujur dan konsekuen. Diterangkan dalam surat An Nisa ayat 58.
c.       Bertanggung jawab. Diterangkan dalam surat Al An’am ayat 164.
d.      Selektif dalam memilih informasi. Diterangkan dalam surat Al Hujurat ayat 6.
e.       Memberikan peringatan. Diterangkan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 55.
f.       Memberikan petunjuk dan pengarahan. ( QS As-Sajdah : 24 ).



C.    Perbedaan Manajemen Pemasaran Syari’ah dan Pemasaran Konvensional.[3]

1.            Konsep dan Filosofi Dasar
Perbedaan yang mendasar antara pemasaran syariah dan pemasaran konvensional adalah dari filosofi dasar yang melandasinya. Pemasaran konvensional merupakan pemasaran yang bebas nilai dan tidak mendasarkan ke-Tuhanan dalam setiap aktivitas pemasarannya. Sedangkan dalam pemasaran berbasis syari’ah berdasarkan apa yang telah menjadi tuntunan ummat islam yakni tuntunan yang ada dalam Al-qur’an dan Hadits.

2.            Etika Pemasaran
Seorang pemasar syari’ah sangat memegang teguh etika dalam melakukan pemasaran kepada calon konsumennya. Ia akan sangat menghindari memberikan janji bohong, ataupun terlalu melebih-lebihkan produk yang ditawarkan. Seorang pemasar syari’ah akan secara jujur menceritakan kelebihan dan kekurangan produk yang ditawarkannya. Hal ini merupakan praktik perniagaan yang pernah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW.

3.            Pendekatan terhadap Konsumen
Konsumen dalam pemasaran syari’ah diletakkan sebagai mitra sejajar, dimana baik perusahaan sebagai penjual produk maupun konsumen sebagai pembeli produk berada pada posisi yang sama. Perusahaan tidak menganggap konsumen sebagai “sapi perah” untuk membeli produknya, namun perusahaan akan menjadikan konsumen sebagai mitra dalam pengembangan perusahaan.
Berbeda dalam pemasaran konvensional, konsumen diletakkan sebagai obyek untuk mencapai target penjualan semata. Konsumen dapat dirugikan karena antara janji dan kenyataannya seringkali berbeda. Setelah perusahaan mendapatkan target penjualan, mereka tidak akan memperdulikan lagi konsumen yang telah membeli produknya dan tidak akan memikirkan kekecewaan atas janji produk yang diumbar kepada konsumen.

4.            Cara pandang terhadap Pesaing
Dalam industri manajemen syari’ah tidak menganggap pesaing sebagai pihak yang harus dikalahkan atau bahkan dimainkan. Tetapi konsepnya adalah agar setiap perusahaan mampu memacu dirinya untuk menjadi lebih baik tanpa harus menjatuhkan pesaingnya. Pesaing merupakan mitra kerja yang turut serta meyukseskan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di lapangan, dan bukan sebagai lawan yang harus dimatikan.

5.            Budaya Kerja dalam Manajemen Syari’ah
Manajemen syariah harus mempunyai budaya kerja yang berbeda dari manajemen konvensional, sehingga mampu menjadi suatu keunggulan  dan nilai tambah dimata masyarakat. Budaya kerja yang harus dikembangkan adalah sebagaimana budaya kerja yang diteladani Rasulullah SAW.
Hal yang paling penting dalam manajemen menurut perspektif  Islam adalah adanya sifat ri’ayah atau jiwa kepemimpinan. Hal ini merupakan faktor yang paling utama dalam konsep manajemen. Watak dasar ini merupakan bagian penting dari manusia sebagai khalifah di muka bumi. Perbuatan yang baik dan memperhatikan apa yang akan diperbuatnya pada hari esok dimaksudkan dengan adanya perencanaan yang tersusun rapi dan teratur untuk memulai suatu tindakan atau aktivitas pada masa yang akan datang, hal inilah yang seharusnya tertanam pada kita sebagai calon seorang pemipin.



[1] https://iqrabelajar.wordpress.com/2015/02/20/makalah-konsep-dasar-manajemen/
[2] http://ratnasari15.blogspot.co.id/2014/10/makalah-konsep-dasar-manajemen.html
[3] http://dhieyanhrp30.blogspot.co.id/2014/01/perbedaan-manajemen-konvensional-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar